Sabtu, 09 Januari 2010

MUKJIZAT KANJENG NABI MUHAMMAD SAW


Ada beberapa mukjizat yang ditunjukkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW kepada banyak orang atas izin Allah. Sebagai contoh:
1. ketika orang-orang kafir Mekkah meminta Kanjeng Nabi supaya menunjukkan mukjizatnya, lalu Nabi menunjukkan terpisahnya bulan.
2. mukjizat yang lain adalah keluarnya air dari sela-sela jari Nabi ketika para sahabat kehausan dan tidak ada air kecuali ada sedikit di dalam bejana. Para sahabat menemui Nabi dan memberitahukan bahwa tidak ada air untuk wudhu dan untuk minum kecuali sisa di bejana. Lalu Nabi meletakkan telapak tangannya di bejana menyemburlah air disela-sela jari beliau. Sehingga para sahabat yang berjumlah 1500 orang bisa minum dan wudhu.
Masih banyak mukjizat lain yang ditunjukkan Nabi atau yang terjadi padanya.
Wallahu a’lam bi al shawab.


Disadur dari Miracles performed by Muhammad.

Jumat, 08 Januari 2010

CATATAN PENELITIAN ILMU SOSIAL

Dalam mengembangkan paradigma keilmuan UIN Maliki Malang digambarkan dengan pohon ilmum. Sedang UIN SUKA Jogja dengan sarang laba-laba. IAIN Sunan Ampel menawarkan kerangka Twin Towers (menara kembar). Kayaknya apa terinspirasi dengan adanya menara kembar Petronas di Malaysia yang sekarang menjadi ikon baru di negara Jiran ini. Mengenai hal ini bias dilihat dalam situs IAIN Surabaya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita bisa menemui hal-hal yang sepele. Misalnya ada cerita, ngrumpi, menyapa, bercakap-cakap baik langsung maupun tidak langsung misalnya berbincang lewat telepon, interaksi lewat facebook, atau chatting atau lainnya. Ada satu varian dalam penelitian ilmu sosial namanya Etnometodologi. Dalam hal ini ada buku bagus berjudul “You Just Don’t Understand”. Hasil dari sebuah penelitian disertasi yang kemudian diterjemahkan dengan judul “Anda Tidak Akan Pernah Paham”. Etnometodologi ini dibagi menjadi beberapa diantaranya:

1.conversational analysis. Analisis percakapan. Bisa mengambil contoh tentang Studi percakapan melalui telepon. Ada sesuatu yang sangat menarik. Contoh percakapan artalita suryani, atau si ceddy cantuk rani yuliani dengan antasari azhar. Yang berhasil dari teknik sadapan telepon. Ada guyonan pari keno tentang hal ini bila Pak AA main golf ditempat lain ada 18 hole, tapi kalau ditempatnya Rani bias ada hole extra menjadi 19. lha, hal ini hole apa?
Bagaimana bertelepon dengan isteri dalam waktu yang lama. Apakah datar-datar saja, ada gempa, ada hal yang istimewa atau membosankan mungkin sehingga secepatnya diakhiri. Ada berbeda baik gaya, nada, content. Penelitian yang dilakukan bisa hanya percakapan sebuah keluarga. Percakapan seorang ibu dan bapak. Kesimpulan dari penelitian bisa saja meskipun suami isteri sudah lama hidup berumah tangga namun ada sesuatu yang tidak dipahami antara keduanya.
Bias kehidupan rumah tangga seorang kiai. Atau rector iain sunan ampel. Peneliti ikut keluarga tersebut beberapa hari dengan mencatat seluruh kejadian percakapan dari obyek penelitian. Ada suatu hal yang perlu dicatat, walau meneliti satu keluarga tetapi juga melihat relasi yang lain. Bapak dengan ibu, dengan anak ipar, tetangga atau keluarga yang lain. Sebagai triangulasi sumber data. Triangulasi ini sebagai salah satu alat untuk validasi data. Yang kedua, teknik pengumpulan data.
Misalnya conversation 70% sumber utama
observasi 30%. Sebagai triangulasi. Setelah direkam perlu adanya depth interview sebagai triangulasi.

Ada juga tiangulasi jenis data. Dalam penelitain kualititatif, kata kuncinya adalah adanya varian. Misalnya Gerts ada santri NU, santri Muhammadiyah. Orang NU mencemooh orang muhammadiyah yang meninggal dengan sebutan “sapi mati”. Karena tidak ada penghormatan, misalnya tidak ada talkin di kuburan, tahlil setelahnya. Tahlil 3, 7, 40, 100 dan 1000 hari. Tapi begitu juga orang muhammadiyah menamakan sadaqah nasi dari orang tahlilan dengan “sego neraka”. Karena ritual tahlilan tidak ada nashnya dalam agama. Contoh lain: Santri abangan dari Permai yang meninggal. Orang pada sibuk bagaimana cara pemakamannya. Dihukumi orang kafir atau bagaimana? Lalu ada santri muda punya gagasan. Lalu dimakamkan dengan cara islam. Maka pada malam itu juga selesailah pemakamannya.
Pertanyaan dari teman bagaimana hasil tulisan adicondrotentang “gurita cikeas”. memang penulis buku ini yang mantan dosen usw salatiga tidak cocok dengan pemerintah. Dan memang berbeda dengan arus utama. Ada yang mengatakan hanyalah, light research, metodologinya serampangan. Kalau berbicara dengan motif. Ada motif tujuan, motif awal, juga ada motif pragmatis. Namun perlu diketahui tulisan adicondro sudah sangat kritis sejak 80an. Bisa dilihat dari majalah prisma. Bila sekarang seperti itu berarti ia masih konsisten. Artinya konsisten kritis kepada siapapun pengusanya. Semoga tidak ada motif pragmatis dari tulisannya. Atau ada actor intelektual dibalik tulisannya.

2. Breaching experiment. Maksudnya Percobaan pelanggaran. Digunakan oleh penganut etnometodologi. Ini salah satu juga. Peristiwa-peristiwa sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari. Dalam buku “dunia berbeda” dicontohkan dalam sholat jumat ada jamaah memakai kaos. Dibelakangnya ada tulisan “Yesus save me”. Ini namanya percobaan pelanggaran. Tentu jamaah dibelakangnya akan geger. Apakah dia ini non muslim atau bagaiman? Kok membawa-bawa nama. Lha, hebohnya ini disengaja atau tidak. Atau caper, cari perhatian? Tapi jangan untuk hal ini lantas berusaha mencoba mencium isteri orang. Maka akan heboh juga. Seseorang itu ada penampakan luar. Atau kelihatan fisiknya saja. Misalnya pulang rihlah ilmiah dari Mesir lalu mengajar pakai jubah. Pakai serban. Memelihara jenggot, mencukur habis kumis. Satu peristiwa memiliki respon yang sangat banyak. menunjukkan satu kasus. Bagaimana respon orang terhadap percobaan kesalahan. Azrul ananda salah seorang wartawan jawa pos memakai kopyah dalam tahlilan gus dur. Maka akan menjadi berita besar di media massa karena dikenal Azrul Ananda dikenal sebagai atheis humanis. Dia katanya tidak mau mengucapkan syahadat. Karena berpandangan bahwa dengan membaca syahadat berarti mempunyai konsekuensi setelah itu. Maka ia tidak mau. Begitu juga satu teks seribu tafsir. Satu teks wudhu bisa dimaknai dengan seribu tafsir. Variannya ya seribu itu. Misalnya wudhu dengan menggosok-gosok kaki, tangan. Ini sebenarnya ada penghematan biar tidak ada pedikur, manikur. Dll. Ada juga yang tidak.

3. Dramaturgi dikembangkan oleh Erving Goffman. Dalam kehidupan sosial itu memiliki ciri-ciri sama dengan dunia pertunjukan. Sekarang pun kita melaksanakan dunia pertunjukan pendidikan. Misalnya satu jam bersama Mario Teguh. Acara Kick Candy. Dalam setiap pertunjukan ada panggung depan ada panggung belakang. Jangan hanya melihat wajahnya saja tapi juga dilihat dari hatinya juga. Karena kita berganti wajah. Kalau ada suami bilang kamulah dik satu-satunya perempuan yang aku cintai. Maka si isteri perlu hati-hati.
Dunia psk tidak boleh dilihat dari hanya panggung depan saja. Tapi lihat juga ditengah malam psk juga menjerit menangis. Dibalik bibirnya merah merona sesungguhnya ada keinginan bercengkrama dengan Tuhan. Biasanya menjelang puasa harus kejar setoran. Biasanya sehari bisa melayani 3-5 orang maka karena bulan puasa tutup atau tidak kerja maka dia harus melayani 15 kali. Sehingga bagaimana dia berusaha secepatnya melaksanakan tugas untuk kejar setoran. Ada juga menurut responden penelitian tentang hal ini seorang psk bila malam jumat di tengah malam mandi besar lalu sholat dan mengaji. Kadang yasinan. Bila dipengeras suara ada himbuan agar mengumpulkan zakat atau infak membangun masjid maka mereka juga menyisihkan hartanya karena ada kerinduan kepada Tuhannya. Dibalik rona kehidupan yang bejat. Tapi ada seorang pelacur yang bilang, saya lahir, hidup dan mati dalam keadaan Islam. Inilah yang harus dipahami. Sehingga tidak bisa menerapkan hukum fikih yang hitam putih dalam menyikapi hal ini.

Catatan: tindakan sosial. Suatu tindakan untuk orang lain.

4. paradigma social behavior.

Paradigma dibagi 3:
- social fact oleh e durkheim. Fakta apa adanya.
- Social definition. Oleh weber. Bercorak socialigistic. Tindakannya disadari. Orang melempar batu. Tindakan itu disadarinya.
- Social behavior. Oleh BF Skinner. Dipengaruhi lingkungan. Orang pondok tidak saleh maka dipertanyakan bagaimana dia mondok. Kalau tinggal di Surabaya bisa saleh maka hebat banget dia.
Ada teorinya yaitu rasional choiche. Pilihan rasional. Dikembangkan oleh Peter M. Blue. Lalu ada reward and punishment. Al ajru bikodrit taab.
Wallahu a’lam bil al shawab.

CATATAN AWAL PERKULIAHAN

Sebagaimana kuliah program pascasarjana program magister yang bias diselesaikan dalam 4 semester atau dua tahun. Program doctor jurusan dirosah islamiyah bias diselesaikan dalam jangka waktu 6 semester atau 3 tahun bahkan bias kurang. Tergantung kemampuan dan kemauan mahasiswa sendiri. Kemarin ada dosen fakultas syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya bias menyelesaikan kuliahnya dalam jangka waktu kurang dari dua tahun. Suatu prestasi tersendiri. Ada juga yang pas 6 semeter selesai. Seperti mahasiswa dari Pekanbaru Riau. Waktunya hanya full untuk studi. Jadi secara logika bisa selesai tepat waktu. Ada tips yang diberikan oleh Prof. Dr. Ali Mufrodi dalam menempuh kuliah yakni komunikasi dan aktif. Kelihatannya sepele, namun bila dikaji memang berat juga dalam satu sisi.

Komunikasi berarti antar teman, kantor pasca, dosen dan semua stakeholder terkait harus selalu terjadi hubungan komunikasi yang dibangun. Sehingga bila ada informasi yang berkaitan dengan perkuliahan akan segera bisa ditanggapi dan dilaksanakan dengan secepatnya. Saya teringat dengan tulisan dari Prof. Imam Suprayog, mengapa banyak sarjana yang setelah lulus mengganggur, tidak tahu harus berbuat apa, apa yang harus dilakukan sebagai seorang sarjana. Dalam menjawab pertanyaan ini beliau memberi saran agar mahasiswa melaksanakan tugas perkuliahan dengan sebaik-baiknya. Juga ditunjang kegiatan positif guna mengasah keterampilan dan kemampuan diri. Diantaranya dengan mengikuti organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra. Tugas utama adalah sebagai mahasiswa. Kesibukan diluar jangan sampai mengganggu kegiatan utama yakni belajar. Sungguh menjadi kebanggaan bila seorang aktivis mahasiswa bisa menyelesaikan perkuliahannya tepat waktu. Apalagi dengan nilai yang lumayan bagus. Maka dia akan mendapat ganda. Perkuliahan selesai sesuai dengan standar waktu selain itu bisa mengasah ketrampilan dan kemampuan di luar. Hal inilah yang akan menunjang kesuksesannya kelak. Sebagaimana kita ketahui bahwa kesuksesan hidup seseorang dipengaruhi oleh kecerdasan emosi. Sedangkan kecerdasan emosi ini ditunjang dari berinteraksi dengan banyak orang dan dari berbagai kalangan. Menurut penelitian, bahwasanya materi perkuliahan menyumbang 20% kesuksesan sedangkan sisanya berasal dari kecerdasan emosi dan spiritual seseorang. Nyatalah bahwa keinginan mahasiswa ingin sukses maka jalannya harus diketahui. Dan jangan lupa dengan tujuan awal. Untuk apa ia kuliah?

Wallahu a’lam bil al shawab.

Rabu, 06 Januari 2010

SEJARAH SINGKAT HAJI


Secara harfiah haji berarti pergi ke suatu tempat. Secara istilah agama Islam mengacu pada ibadah tahunan yang dilakukan umat Islam ke Mekkah denga tujuan menyelengarakan ritual agama menurut cara yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Haji dan tata caranya diperintahkan oleh Allah sejak zaman Nabi Ibrahim dan beliau salah seorang yang dipercaya Allah membangun Ka’bah (rumah Allah) dengan anaknya Ismail di Mekkah. Allah menguraikan pembangunan Ka’bah dalam QS 22:26.
Setelah membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim datang ke Mekkah menunaikan ibadah haji setiap tahun hingga beliau meninggal. Kemudian ibadah ini dilanjutkan anaknya. Seiring perjalanan waktu, bentuk dan tujuan ritual haji berubah. Perilaku kemusrikan berangsur-angsur merambah Arabia. Ka’bah kehilangan kesucian dan banyak berhala ditempatkan di samping Ka’bah. Dinding Ka’bah tertutupi syair-syair dan lukisan. Termasuk diantaranya Jesus dan ibunya, Maryam dan bahkan ada lebih 360 patung berada di sekitar Ka’bah.
Nabi Muhammad SAW bin Abdullah lahir sebagaimana permohonan Nabi Ibrahim pada abad awal. Selama 23 tahun Nabi Muhammad menyebarkan pesan tauhid-sama dengan pesan tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim dan semua nabi-dan menetapkan hukum Allah di muka bumi. Beliau mencurahkan segala usaha untuk menegakkan kalimah Allah dan kemenangan tertinggi adalah robohnya berhala-berhala di sekitar Ka’bah dan menjadikannya pusat peribadatan untuk mengEsakan Tuhan.
Tidak hanya membersihkan Ka’bah dari kotoran-kotoran, tetapi juga mengembalikan ritual haji sebagaimana ajaran Ibrahim. Ada ayat dalam al-Qur’an yang menunjukkan supaya membatasi kesalahan ritual yang tersebar luas pada periode awal Islam. Begitu juga perbuatan tidak senonoh dan memalukan dilarang.
Semua praktek pra Islam yang tidak sesuai dihapus diganti menjadi perilaku kesalehan, rasa takut kepada Allah, kemurnian dan kesederhanaan. Sekarang dalam ritual haji tidak ditemukan kirab besar-besaran dengan tingkah laku tidak baik yang mengasyikkan sebagaimana sebelumnya. Yang ada hanya mengingat Allah dalam setiap tahap dan langkah. Setiap pengorbanan hanya diabdikan kepadaNya. Haji semacam ini balasannya surga semata. Sebagaimana hadits Nabi SAW: “balasan haji mabrur tidak lain hanyalah surga”.
Wallahu a’lam bisshowab.


Disadur dari Short History of Hajj.

Kesederhanaan Hidup Kanjeng Nabi Muhammad SAW

Jika kita membandingkan kehidupan Kanjeng Nabi sebelum dan sesudah kenabian, kita akan menyimpulkan bahwa diluar akal kita kalau Kanjeng Nabi adalah Nabi palsu yang melaksanakan tugas kenabian untuk memperoleh keuntungan materi, kejayaan, keagungan dan kekuasaan.
Sebelum diutusnya menjadi rasul, Muhammad tidak bingung akan materi karena sudah dikenal luas sebagai pedagang yang sukses. Sehingga menikmati kesejahteraan finansial. Setelah tugas kenabian turun kehidupan menjadi berbalik. Kehidupan finansial memburuk. Untuk meyakinkan hal tersebut, mari kita ikuti pendapat dari Sahl bin Sa’ad salah satu sahabat Nabi. Ia berkata: ”Rasulullah tidak pernah terlihat makan roti dari tepung pilihan dari saat itu (kenabian) hingga beliau meninggal”. Sahabat Amr bin Haris mengatakan bahwa ketika Nabi wafat tidak meninggalkan uang sepeserpun atau sesuatu yang lain kecuali pelana putih, senjata dan sebidang tanah untuk wakaf. Kanjeng Nabi hidup seperti itu walau punya baitul mal dibawah kekuasaan beliau. Meninggalkan karya nyata berupa sebagian besar penduduk semenanjung Arab sudah memeluk Islam sebelum beliau wafat dan masuk dibawah kekuasaan Islam sesudah tahun ke-18 kenabian.
Apakah mungkin Kanjeng Nabi mengemban risalah untuk mendapatkan status sosial, kebesaran, dan kekuasaan? Hasrat menikmati status sosial dan kekuasaan biasanya diasosiasikan dengan makanan yang enak, baju mahal, istana mewah, penjagaan yang ketat dan kekuasaan tanpa batas.apakah indikator ini dimiliki Kanjeng Nabi? Gambaran sekilas berikut akan menjawab pertanyaan di atas.
Meskipun bertanggungjawab sebagai Nabi, guru, negarawan, dan hakim beliau memerah susu kambing sendiri, menambal pakaian, memperbaiki sepatu sendiri, membantu pekerjaan rumah dan mengunjungi masyarakat miskin yang sakit. Beliau Juga tidak segan-segan bekerja memindahkan pasir untuk menggali parit dengan para sahabat. Kehidupan beliau dihiasi dengan kesederhanaan dan rendah hati.
Kanjeng Nabi sangat sayang kepada umatnya. Sehingga umat juga sangat hormat kepada beliau. Tetapi penghormatan ini diarahkan kepada Allah bukan untuk beliau secara pribadi. Tentang hal ini Sahabat Anas mengatakan bahwa tidak ada orang yang cintanya melebihi cintanya Nabi kepada umatnya. Ketika Nabi datang kepada mereka, Nabi melarang mereka untuk berdiri memberi penghormatan.
Jauh sebelum Islam tersebar luas, dalam waktu yang lama dakwah Islam diliputi siksaan yang menyakitkan, penderitaan yang tak terperikan dialami Kanjeng Nabi dan pengikutnya namun beliau terima dengan lapang dada.
Seorang utusan dari pimpinan penyembah berhala, Otba datang kepada Nabi berkata,” jika kamu ingin uang, kita akan mengumpulkan uang untukmu sehingga kamu menjadi orang terkaya diantara kami. Jika kamu ingin menjadi pimpinan, kami akan menempatkanmu menjadi pimpinan kami dan kami tidak akan memutuskan sesuatu tanpa restumu. Jika kamu ingin menjadi raja, kami akan meletakkan mahkota kepadamu sebagai raja kami..”. hanya pintaku, kamu tidak mengajak orang-orang untuk berislam dan menyembah Tuhan yang Esa. Apakah tawaran ini diterima untuk mendapatkan keuntungan duniawi? Apakah Kanjeng Nabi ragu untuk menolak tawaran ini? Apakah beliau membuat tawaran strategis untuk mendapatkan tawaran lebih bagus? Beliau menjawab dengan membaca basmalah kepada Otba. Dan dilanjutkan membaca QS 41, 1-38.
Paparan di atas menunjukkan bahwa Kanjeng Nabi adalah seorang pimpinan yang rendah hati selama perjuangan penyebaran dakwah Islam.
Wallahu a’lam bisshowab.

Disadur dari The Simple Life of Muhammad

Selasa, 05 Januari 2010

Santri ke Harvard?

Santri ke Harvard?

Ada seorang santri dari Pondok Tremas Pacitan yang menjadi mahasiswa di Harvard Law School. Ya, dari Tremas Pacitan. Saya tahun 2004 pernah ke sana. Ketika itu ada program yang saya jalankan di sana. Jadi kebetulan saja ke sana. Dan ketika itu saya punya teman yang rumahnya dekat pondok Tremas. Saya melihat sepintas dari luar, pondok Tremas seperti pondok yang lain. Dan kalau tidak salah juga pengasuh pondok, Gus Lukman lebih suka menggunakan nama pondoknya dengan perguruan Islam bukan pondok pesantren. Dan pengasuhnya dipanggil Mbah Guru. Tapi ini perlu diteliti lagi.
Saya tahu nama Prof. K. Yudian Wahyudi, Ph.D dari hasil membaca tulisan di blognya Prof. Dr. Imam Suprayogo. Prof. Imam menyebutnya sebagai teman dekat, dan sangat bangga sebagai santri dari pondok Tremas. Karena dari menjadi santri bisa mengantarkannya menembus Harvard University. Sunggu luar biasa. Dan ini masih jarang seorang santri bisa menembus kesana. Subhanallah. Memang pondok tremas, namanya tidak diragukan lagi. Menelurkan banyak kiai besar di negeri ini. Seperti kiai munawwir krapyak jogya, kiai maksum lasem, kiai hamid pasuruan. Juga yang menjadi pejabat seperti prof. Mukti ali menjadi menteri agama, yang sekarang menjadi guru besar di uin jogja adalah yudian wahyudi dan musa asy’ari. Dan masih banyak yang lain. Bahkan salah satu pengasuhnya, Kiai Mahfudz bermukim di Mekkah menjadi ulama di sana dan menjadi guru dari beberapa kiai besar di negeri ini. Tercatat kiai hasyim asy’ari, kiai bisri syansuri, kiai wahab hasbullah dan juga kiai ahmad dahlan pendiri muhammadiyah juga pernah berguru kepada beliau.
Dilihat dari letak Tremas Arjosari memang daerah terpencil. Pacitan adalah kabupaten paling ujung dari propinsi jawa timur. Orang pacitan sendiri dalam hal pendidikan, perdagangan dan tidak menutup hal yan lain lebih dekat ke solo atau ke jogja. Juga dilihat dari bentuk bangunan pondok tidak ada yang terlalu istimewa sama seperti pondok-pondok yang lain. Tapi mengapa bisa menelurkan banyak santri yang istimewa. Ternyata dipondok ini menyimpan kedalaman batin yang luar biasa. Dan dari sisi ini pula bisa mementahkan anggapan masyarakat bahwa tujuan menyekolahkan anak di tempat yang punya gedung yang representatif, sarana dan prasarana yang memadai, biayanya murah dll. Disini ternyata banyak orang dari tempat yang jauh menimba ilmu karena kedalaman ilmu para pengasuh. Hampir sama ceritanya dengan pondok darul mustofa di Tarim Hadramaut Yaman.
Kebanggaan Prof. Yudian Wahyudi bukan isapan jempol belaka. Memang beliau merasa dibesarkan dari pondok ini. Masuk ke Tremas pada usia 12 tahun dari Balikpapan Kalimantan Timur. Mondok selama kurang lebih 6 tahun. Dari sini beliau mendapatkan kemampuan sebagaimana santri pondok lainnya. Namun menurut beliau kemampuan bahasa arab yang diperoleh dari Tremas bisa menjadi modal dasar penguasaan bahasa lainnya. Dan benar memang bahasa arab tiap hari diajarkan mulai dari pagi, siang malam dan biasanya ngaji selesai jam 23.00an. jadi tiap hari bergelut dengan bahasa arab. Dengan berbekal bahasa arab beliau juga mengusai bahasa Jerman dan Perancis.
Diceritakan liku-liku beliau selama menempuh S2 dan S3 di MicGill Montreal Canada. Pernah beliau didemo oleh teman mahasiswanya dan bahkan dosennya karena rendahnya kemampuan beliau dalam berbahasa inggris. Namun hal ini ditanggapinya dengan positif. Dijawab dengan karya nyata. Menulis artikel di jurnal internasional, menjadi narasumber diberbagai seminar internasional. Ketika presentasi di berbagai perguruan tinggi bergengsi di berbagai negara barat dan berbagai benua. Menjadi narasumber bersama para pakar tingkat dunia seperti hassan hanafi, ahmad abid al-jabiri, farid essak dll. Sehingga mengantarkannya bisa melanjutkan ke Harvard Law School. Salah satu prestasi tertinggi yang dimiliki dosen ptain di Indonesia. Dan baru kali ini ada satu-satunya di Indonesia.
Lalu bagaimana caranya?
Beliau melakukan jihad ilmiah. Ini salah satu cara yang beliau lakukan. Dan ternyata ini sangat manjur. Dari beberapa pilihan untuk menjawab demo dari teman-temannya. Jihad berasal dari kata jahada artinya kerja keras, bersungguh-sungguh. Tahajud sendiri juga berasal dari kata jahada. Jadi beliau mengerjakan sholat tahajud setiap hari lalu setelah itu tidak terus tidur tetapi membaca buku 100-200 halaman lalu dari itu diringkas menjadi satu sampai 2 halaman. Kalau ini dikerjakan setahun akan menjadi 720 halaman. Betapa tidak bertambah kemampuan kita bila bisa melakukan seperti itu. Jadi mungkin juga sebenarnya yang para kiai pesantren yang bisa menghasilkan ratusan karya monumental seperti hasil karya Kiai Ihsan Jampes Kediri yang monumental sampai sekarang. Bahkan menjadi referensi wajib tidak saja di pesantren di Indonesia tetapi juga menjadi referensi wajib di al-Azhar Mesir. Subhanallah.
Setelah beliau menyelesaiakn di Harvard Law School dan menjadi anggota profesor perguruan tinggi di Amerika dan menjadi dosen Islamic Studies disana beliau kembali ke UIN Jogya diberi amanah menjadi dekan fakultas syariah dan mendirikan pesantren nawesea yang santrinya terdiri atas mahasiswa pascasarjana. Latarbelakang berdirinya diantaranya untuk menumbuhkan para orientalis plus. Plus artinya beriman atau seorang muslim yang menguasai empat macam bahasa, lulusan islamic studies di negara barat, menjadi dosen di sana dan bahkan bisa di harvard law school. Itulah obsesi beliau dan beliau berdoa semoga ada salah satu dari para santrinya yang bisa memecahkan rekor seperti beliau dan berharap bisa terjadi sebelum tutup usianya. Sehingga dengan kata lain beliau sudah memenuhi kriteria minimal seorang orientalis.
Ada tanda-tanda keberhasilan dari para santri pondoknya. Sebelum milad pondok yang ketiga sudah ada santrinya yang menyelesaikan magister di Leiden sejumlah dua santri. Satu sedang menempuh dan tiga bersiap-siap menempuh di Leiden. Suatu prestasi tersendiri. Beliau telah berhasil menerjemahkan 53 buku bahasa arab, menerbitkan beberapa buku diantaranya jihad ilmiah dll. Menulis di jurnal internasional. Semoga bisa memberi inspirasi para generasi bangsa ini dalam berkarya.amin.
Wallahu a’lam bishowab.

Kamis, 27 Agustus 2009

kegiatan positif

Kegiatan positif

Biasanya pada bulan Juni akhir, lembaga pendidikan disibukkan dengan hal rutin semisal perpisahan siswa dan penyambutan siswa baru. Walaupun hal semacam itu sudah menjadi agenda rutin setiap tahun tetapi karena aktornya berganti menjadi kegagapan dan lain sebagainya. Tetapi bias kita sadari karena itu menjadi dinamis, ada pengkaderan dan saling memberdayakan pegawai. Jadi ada yang dipromosikan ada juga yang mutasi begitu juga sudah waktunya menjadi orang tua. Bukan berarti sudah tidak dibutuhkan tetapi menjadi penyegaran darah dan tenaga baru untuk keberlangsungan tenaga di masa yang akan dating.
Di akhir tahun pelajaran, setelah siswa menempuh Ujian Nasional ada jeda waktu bagi siswa yang cukup lama untuk menunggu hasil ujian. Agar tidak mubazir, pihak lembaga bias berinisiatif untuk mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi siswa. Misalnya pendalaman materi agama, kursus singkat misalnya kesehatan reproduksi remaja bagi siswa madrasah tsanawiyah atau aliyah dan sederajat, bimbingan computer dll. Atau juga menyelesaikan tugas siswa yang belum selesai. Hal ini perlu dilakukan agar siswa merasa tidak punya tanggungan dan beban. Karena bias menyebabkan siswa beraktivitas yang tidak bermanfaat. Misalnya kluyuran, bergaul yang tidak pas dan lain-lain. Kalau siswa madrasah ibtidaiyah atau yang sederajat bias juga diisi dengan membaca buku yang bermanfaat dan siswa menulis garis besarnya dalam tulisan. Sehingga siswa tidak ada kata tidak ada hari tanpa membaca.wallahu a’lam.